Scribo ergo sum, Aku menulis maka aku ada

Posted in:

Pernah mendengar kalimat itu sebelumnya? Mungkin membacanya di suatu tempat? Atau mungkin, kalimat yang sedikit lebih familiar : Cogito ergo sum , ungkapan latin dari seorang filsuf René Descartes yang berarti ” aku berpikir maka aku ada “. Secara pribadi, aku mendengar ucapan itu dari ayahku yang entah kapan aku tak begitu mengingatnya.

Akhir-akhir ini, aku sedang terobsesi dengan kata ‘literasi’ . Menyadari bahwa kepala ini tak pernah berhenti berpikir, maka aku memutuskan untuk berpikir akan suatu hal yang mungkin lebih berguna dari sekedar mengingat kenangan yang sudah berlalu.

Secara sederhana, literasi berarti kemampuan untuk membaca dan menulis. Dalam agama sendiri disebutkan bahwa perintah pertama yang diberikan oleh tuhan kepada Rasul adalah ‘iqra‘ , membaca.

Konteks membaca disini tidak sempit hanya kepada bacaan yang sifatnya tekstual. Meneliti, menganalisa dan merenungkan alam semesta, dinamika masyarakat dan diri pribadi pun termasuk kedalam ‘membaca’.

Kalau kita asumsikan bahwa hanya orang-orang yang berpikirlah yang bisa menyadari bahwa mereka itu ada, maka bagi orang yang tidak berpikir artinya keberadaan mereka tidak benar-benar ada.

Menulis bukan hanya sekedar proses transofrmasi ide , pesan maupun perasaan kedalam bentuk simbol-simbol tertentu.

Dalam prosesnya, aku harus mencari, mengumpulkan, memahami, merangkai, kemudian merubah segala macam informasi yang kudapat kedalam bentuk tulisan. Sebagian besar proses itu terjadi dalam kepalaku dan itu semua termasuk dalam proses berpikir.

Dari kegiatan sederhana ini saja sudah dapat dibuktikan bahwa menulis itu merupakan sebuah proses berpikir. Menulis bukan hanya saja menyampaikan buah pikir yang telah ada sebelumnya, namun menulis juga merupakan salah satu proses berpikir yang bisa memunculkan ide-ide baru pada diri seseorang.

Orang yang terbiasa menulis akan memiliki kemampuan berpikir yang analitis, logis dan sistematis, terstruktur secara rapih. Begitu pula sebaliknya, tidak diragukan lagi ketika orang sudah terbiasa berpikir secara analitis, logis, dan sistematis maka ia bisa menulis dengan terstruktur secara rapih pula.

Maka dari itu, literasi merupakan hal penting dan bersifat esensial yang mungkin sebagian orang kini abaikan. Jangankan membaca buku yang ditulis manusia, kitab yang diturunkan tuhan sekalipun mungkin telah sebagian besar orang abaikan.

Aku berpikir, maka aku ada. Aku menulis, maka aku ada.



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *